Select Language

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

MUSLIMIN INDONESIA Headline

Rabu, 22 Desember 2010

Kisah Mualaf Christian Gonzales (Mustafa Habibi Gonzales)

Kisah Mualaf Christian Gonzales (Mustafa Habibi Gonzales)

Setiap kali berangkat bertanding selalu membawa tasbih di dalam tasnya dan beberapa buku doa-doa sebagai perbekalan. Selain itu ia selalu bersyukur kepada Allah SWT setelah menciptakan gol, bentuk rasa syukur Gonzales ketika berhasil mencetak gol adalah dengan mengangkat telunjuknya ke mulut seraya menengadah ke langit, hal ini merupakan isyarat rasa syukur terhadap Allah yang Maha Esa.


Cristian Gonzales, nama yang tidak asing lagi terdengar khususnya bagi para pecinta sepak bola Indonesia, setelah mencetak gol ke gawang Filiphina namanya semakin cemerlang karena dengan gol yang di ciptakannya Indonesia masuk ke babak final. Namun tidak banyak yang tahu di balik kesuksesannya ada suatu kekuatan yang menyemangatinya terlebih setelah ia menjadi mualaf. Kekuatan itu adalah doa...

Pemain naturalisasi yang mempunyai nama lengkap Christian Gerard Alfaro Gonzales ke lahiran Montevideo Uruguay pada tanggal 30 Agustus 1976, hasil perkawinan dari ayahnya seorang angkatan militer bernama Eduardo Alfaro dan ibunya seorang suster di Montevideo bernama Meriam Gonzales.
Kedua orang tuanya, terutama sang Ibu adalah seorang Katolik yang taat. Di setiap sudut rumahnya selalu menempel gambar Bunda Maria, bahkan karena kefanatikannya  gambar Bunda Maria sering di bawa kemana-mana oleh ibunya.
Ketaatannya pada Katolik berpengaruh pada diri Gonzales, anak ketiga dari enam bersaudara ini kerap ke gereja dua sampai tiga kali dalam seminggu, maka tidak heran jika Gonzales di kenal sebagai anak yang taat beragama.
Sedangkan ayahnya berharap Gonzales dapat meneruskan jejaknya menjadi seorang militer, tapi karena kegilaanya terhadap sepak bola, harapan itu tidak terpenuhi.
Pada tahun 1994 di usianya yang ke 18 tahun, pria yang menyukai warna hitam bertemu dengan seorang wanita beragama Islam asal Indonesia, yang bernama Eva Nurida Siregar di Cile Amerika latin. Saat itu Eva menekuni salsa di sekolah Vinadelmar.  Hubungan yang cukup lama Gonzales pun menaruh hati pada Eva, Cintanyapun terbalas.
Sebagai penganut Katolik, lelaki yang di kenal pendiam ini sama sekali tidak mengenal agama Islam yang di anut kekasihnya, begitupun dengan sang ibu. “Sebelum ketemu istri, saya sama sekali tidak tahu Islam” begitu kata pria penggemar Rivaldo (mantan timnas Brazil). Peran Eva pun menjadi berat, ia berulang kali menjelaskan tentang ajaran Islam yang di anutnya.
Eva Nurida Siregar kelahiran Pekanbaru ini akhirnya menikah dengan Christian Gerard Alfaro Gonzales yang beragama Katolik menikah dan hidup bersama di Uruguay pada tahun 1995.
Pria yang mempunyai tinggi badan 177 cm memulai karirnya dari Klub Penarol Uruguay (1988-1991), South Amerika (1994-1995), Huracan de Carientes Argentina (1997) dan Deportivo Maldonado (2000-2002) yang pernah di jajakinya. Perkembangan karirnya ini tidak lepas dari pera Eva. Setiap kali pemain yang di juluki Elloco (si gila) akan berangkat bertanding, Wanita yang biasa di panggil Amor oleh Gonzales ini selalu memanjatkan doa kepada Allah SWT. Dalam berdoa terkadang Eva sengaja mengeraskan suara dengan harapan Gonzales dapat mendengarnya.
Kebiasaan inilah yang membuat Gonzales mulai tertarik dengan ajaran Islam. Ia sendiri tidak akan beranjak pergi sebelum sang istri selesai berdoa. Karena dari doa inilah Gonzales menemukan kedamaian dan ketenangan yang selama ini tidak pernah di dapatkannya dari agama yang di anut sebelumnya. Doa ini juga yang membuat dirinya semakin bersemangat dan optimis setiap kali bertanding .
Tidak hanya itu, Gonzales terkadang memperhatikan kebiasaan  Eva yang selalu mengucapkan Bismillah ketika akan melakukan sesuatu atau mengucapkan Istighfar ketika di hadapkan pada konfllik serta ucapa lainnya yang menjadi doa umat Islam.
Di tahun 2002 Gonzales menerima sebuah tawaran dari agen sepak bola untuk bermain di Indonesia. Ia pun tertarik dan menerima tawaran tersebut. Ia mulia bermain di Indonesia pada tahun 2003 dengan klub pertamanya PSM Makasar.
Indonesia merupakan Negara yang berpenduduk mayoritas beragama Islam, selama ini Gonzales hanya mengenal Islam melalui istrinya dan ini dirasa tidak cukup. Sekarang pemain yang gemar dengan sup ayam in bisa langsung menemukan Islam dari para penganutnya.
“Saya tidak pernah memaksa Gonzales masuk Islam” tutur Eva, “kadang-kadang setelah say abaca buku tentang ajaran Islam, saya simpan buku itu di meja dan Christian diam-diam membacanya, maka dia kemudian tahu bagaimana sikap suami terhadap istrinya dalam ajaran Islam dan bagaimana sikap istri terhadpa suaminya” kata Eva saat pertama kali tinggal di Indonesia bersama Gonzales.
Pada tanggal 9 Oktober 2003 Christian Gonzales memutuskan untuk masuk Islam atas dasar kemauan sendiri dengan di saksikan oleh Ustadz Mustafa di Mesjid Agung Al Akbar Surabaya. Christian Gerard Alfaro Gonzales kemudian di beri nama Mustafa Habibi. Nama Mustafa di ambil dari guru spritualnya, Ustadz Mustafa sedangkan Habibi yang artinya cintaku di ambil karena rasa cinta sang istri amat besar kepada Christian Gonzales.
Islam memiliki kesan tersendiri bagi Gonzales “karena di dalam Islam setiap sesuatu ada ucapan doanya seperti ketika masuk rumah mengucapkan Assalamualaikum, ketika mau melakukan sesuatu di awali dengan Basmalah, dan setiap melangkah dalam Islam selalu aja ada bacaan. Dan ini menjadi hati saya merasa tenang” tutur Eva mengutip ucapan Gonzales.
Ke Islaman Gonzales ini kemudian di legalkan di Kediri dengan Piagam Mualaf dari Urusan agama setempat sekaligus melegalkan pernikahan mereka berdua.
Sementara sang Ibu Meriam Gonzales saat di kabarkan ke Islaman anaknya, menerima dengan ikhlas agama yang di pilih anak tercintanya, ia hanya berharap anaknya meraih kesuksesan di masa depan. Namun untuk menjalin hubungan keluarga, Gonzales dan Eva setiap hari tidak ketinggalan menghubungi ibunya, hanya sekedar menanyakan kabar dari negra nya disana.
Dengan bimbingan Ustadz Mustafa, Gonzales mulai mengenal Islam lebih dalam. Selain itu Hj Fatimah, ulama terkenal asal Mojosari dan Hj. Nurhasanah turut menjadi guru spiritual Gonzales. Bahkan Majelis Ulama Gresik sendiri sampai mengangkat Gonzales beserta keluarganya sebagai anak angkat mereka.
Hj. Nurhasanah yang biasa di panggil Bunda, selalu menyemangati Gonzales dengan nasehat untuk selalu berdoa. “kamu harus kuat-kuat doa” kenang eva menirukan ucapan Hj. Nurhasanah. Begitupun Hj. Fatimah, Ustadzah yang membangun mesjid dengan nama Gonzali in baik via telepon atau tatap muka selalu menyemangati Gonzales dengan doa sambil menangis.
Selama di Kediri, ayah empat anak ini bermain membela persik Kediri dan tinggal di perumahan Taman Persada. Rumah ini menjadi awal kehidupan baru bagi Mustafa Habibi, Islam telah banyak merubah dirinya. Setiap tengah malam ia terbiasa membangunkan istrinya untuk shalat tahajud atau sekedar berdoa.
setiap akan bertanding sehari sebelumnya, Eva sang istri selalu mengadakan pengajian yang di hadiri oleh ibu-ibu sekitar rumahnya dan di akhiri dengan pembacaan doa. Sementara pengajian berlangsung ia duduk di belakang ibu-ibu pengajian. Maka tidak heran jika eva lupa tidak mempersiapkan pengajian orang yang pertama kali menegurnya adalah suaminya sendiri.
Seperti kebanyakan orang, Gonzales adalah manusia biasa yang tidak selalu sempurna dalam perjalanan hidupnya, musibah kadang tidak bisa di hindari, tercatat pada tahun 2004, Gonzales pernah mempunyai masalah dengan Abu Shaleh Pengurus Pengda PSSI Banten, saat PSM Makasar menjamu Persikota Tangerang di Tahun 2006, Gonzales bermasalah dengan Emanuel de Porras striker PSIS. Setahun kemudian Gonzales berurusan dengan wasit Rahmat Hidayat saat melawan Pelita Jawa Barat, dan pada tahun 2008 Gonzales berurusan dengan Erwinsyah Hasibuan bek dari PSMS.
Permasalahan ini pun berujung pada sanksi yang di keluarkan tim di disiplin PSSI, mulai dari dengda sampai larangan bermain. Sanksi ini bagi Gonzales merupakan ujian berat, dan pada saat sama guru-guru spiritual Gonzales selalu membimbing dan menyemangati Gonzales untuk tetap bangkit dan bersabar menerima cobaan. Nasehat-nasehatnya pun di ikuti Gonzales, terbukti berhasil membawa Gonzales terus bangkit dan kembali berlaga untuk menciptakan gol di lapangan hijau.
Kepopuleran dan harta yang di miliki tidak begitu mempengaruhi Gonzales, Ia bukanlah tipe orang yang suka menghambur-hamburkan uang. Bahkan ia akan sangat marah jika ada orang yang mengajaknya ke klub atau tempat hiburang malam dan tak segan-segan Gonzales akan memutuskan hubungan dengan orang tersebut.
Kekayaan yang di dapat dari hasil bermain sepak bola lebih suka ia berikan kepada anak yatim, fakir miskin dan ibu-ibu pengajian sebagai zakat dan shadaqoh. Ini di lakukan karena Gonzales mengetahui kewajiban zakat yang ia baca dari buku-buku Islam milik istrinya.
Sempat Gonzales beserta istrinya berkeinginan untuk menunaikan haji di tahun  2008, namun Allah berkehendak lain uang yang di dapat dari peralihan top skor sebanyak 50 juta di gunakan untuk membiayai operasi istrinya untuk melahirkan anak ke empat, Vanesa Siregar Gonzales.
Kebiasaannya dalam pertandingan sepak bola, setiap kali berangkat bertanding selalu membawa tasbih di dalam tasnya dan beberapa buku doa-doa sebagai perbekalan. Selain itu ia selalu bersyukur kepada Allah SWT setelah menciptakan gol, bentuk rasa syukur Gonzales ketika berhasil mencetak gol adalah dengan mengangkat telunjuknya ke mulut seraya menengadah ke langit, hal ini merupakan isyarat rasa syukur terhadap Allah yang Maha Esa.
Pada saat membela tim Persib Bandung, pria berkalung ayat kursi ini menggunakan nomor punggung 99. Nomor ini di pilih bukan tanpa alas an, 99 merupakan nama-nama Allah yang di kenal dengan Asmaul Husna.
Harapannya ke depan, Gonzales sangat perhatian dengan keluarga “Saya berharap anak-anak menjadi anak yang shaleh dan sehat Wal Afiat, semoga Allah melindungi, agar ketika masalah datang cepat hilang” demikianlah keinginan Gonzales.

Artikel Terkait



2 komentar:

kolomayah mengatakan...

alhamdulillah...seseorang yg telah kembali ke fitrah..

Salam:)

fery sanurdin mengatakan...

salam :)

Posting Komentar

masukkan semua unek-unek anda,baik itu saran dan kritik yang membangun dan tidak memecah belah umat

Populer Post