Select Language

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

MUSLIMIN INDONESIA Headline

Jumat, 15 Oktober 2010

Keberkahan Haji Mabrur

"Adakah di antara kalian yang bisa menggambarkan bagaimana keberkahan haji yang mabrur itu?" Tanya Abu Qubisy kepada jemaah taklimya.
"Menurut Sayyidina Umar Radiallahu anhu, seseorang yang mabrur hajinya akan di ampuni dosa-dosanya. Bila dia mendoakan orang lain, Allah akan mengabulkan pula." jawab seorang di antara mereka.


Abu Qubaisy membenarkan pengalaman yang di riwayatkan oleh Ali Ibn Muwaffaq." Ujarnya.
Ketika pada suatu kesempatan menunaikan ibadah haji, Ali Ibn Muwaffaq jatuh tertidur di Masjid Khaif pada malam menjelang hari Arafah. Kemudian dia bermimpi ada dua malaikat turun dari langit, dan berdialog di dekatnya.


"Tahukah kau berapa banyak orang yang melaksnakan haji kali ini?" Tanya salah satu malaikat kepada yang lain. Ketika yang di tanya tidak tahu, malaikat pertama berkata bahwa ada enam ratus ribu jamaah haji tahun itu.

Manasik Keluarga Rasulullah SAW

"Kudengar beberapa orang diantara kalian ada yang akan menunaikan ibadah haji tahun ini?" Tanya Abu Qubaisy kepada jemaah taklimnya.
"Insya Allah, "jawab beberapa di antara para murid tersebut.
"Bagus. Tapi sudahkan kalian belajar manasik dengan baik dan benar?" Tanya sang mahaguru lagi.
"Rasanya sudah cukup memadai. Tapi adakah yang Tuan ingin tambahkan?"
"Aku cuma ingin menyampaikan percakapan Al-Syibli dengan Zainal Abidin tentang manasik haji. Tapi, tahukah kalian siapakah Zainal Abidin yang kumaksud ini?"
"Tentunya sufi besar yang masih keluarga Rasulullah SAW itu."

Haji yang Mabrur

"Menurut kitab suci kita, menunaikan ibadah haji karena Allah SWT itu wajib bagi mereka yang mampu. Siapakah yang di maksud mampu oleh Al-Quran itu menurut kalian," tanya Abu Qubaisy kepada sekumpulan murid yang mengelilinginya.


"Menurut para sahabat Nabi Muhammad SAW, mereka yang punya bekal dan kendaraan sudah tergolong mampu. Tapi ulama besar yang pernah belajar kepada sahabat yaitu Al Dhahak berkata, punya tenaga dan tubuh sehat saja sudah tergolong mampu," jawab beberapa orang murid.

Kamis, 14 Oktober 2010

Saat Mustajab dan Tata Cara Berdo'a

Saat Mustajab dan Tata Cara Berdoa

Di dalam Agama Islam ada saat-saat mustajab dan tata cara dalam berdo'a. Agar do'a-do'a kita panjatkan segera di Ijabah oleh Allah SWT. Ibnu Qayyim berkata: "Apabila hati dihadirkan dalam berdo'a, Dengan tata cara yang benar serta tepat pada waktu-waktu mustajab yang berjumlah enam yaitu di antaranya adalah:
Sepertiga malam terakhir, ketika di kumandangkannya adzan, saat antara adzan dan iqamah, di ujung setiap shalat fardhu (sebelum salam), saat imam naik mimbar untuk berkhutbah pada hari jum'at hingga selesai shalat dan waktu-waktu akhir setelah shalat Ashar pada hari jum'at tersebut,

Minggu, 03 Oktober 2010

Saling Mengasihi Sesama Muslim

Sekarang-sekarang ini banyak terjadi konflik di mana-mana, dari masalah kriminal biasa, , sampai dengan masalah yang bermuatan politis. Hingga memicu perang antar kelompok, antar suku yang intinya perang saudara. Banyak saudara-saudara kita sesama muslim yang tidak bersalah menjadi korban. Namun saya tidak ingin membahas hal tersebut, saya hanya ingin mengajak ikhwanul muslimin khususnya yang ada di Indonesia untuk melihat hal ini dari segi Aqidah Islam. Semoga dengan pembahasan ini ukhuwah Islamiyah kita akan selalu terjalin dalam persaudaraan, saling mengasihi dan menyayangi.
Tentunya kita semua tahu bahwa sesungguhnya setiap muslim itu bersaudara. Tapi pernahkah kita menyadari hal ini dengan Iman kita dan mata hati kita?
Salah satu pesan penting dalam ajaran agama Islam adalah agar setiap muslilm berbuat baik dan mengasihi satu sama lain. Banyak hadits Nabi SAW yang menekankan hal tersebu. Beberapa di antaranya dapa kita perhatikan di bawah ini. Tetapi sebelumnya marilah kita perhatikan ayat Al-Qur'an yang menyirati hal tersebut:
وَاخْفِضْ جَنَا حَكَ لِلْمُؤْ مِنِيْنَ 
"...Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman."(Al Hijr: ayat 88)
Melalui ayat ini, Allah SWT memerintahkan setiap muslim untuk bersikap rendah hati di antara saudara-saudaranya yang se-Iman, berbuat baik terhadap mereka, dan kata lembut, agar saling mengasihi dan menyayangi, sebagaimana akhlaq Nabi Muhammad SAW dan para sahabat radhiyallahu 'anhum ajma'in (semoga Allah meridhai mereka) yang di sebutkan Allah SWT dalam QS Al-Fath ayat 29, yang artinya, "Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang (yakni para sahabat) yang bersamanya bersikap tegas terhadap orang-orang kafir dan saling mengasihi di antara mereka."
Berikut kita simak hadits-hadits yang memesankan kepada kita untuk benar-benar memerhatikan hal tersebut.
عَنْ أَبِيْ مُوْسَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَلَ:قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:اَلْمُؤْ مِنُ  لِلْمُؤْمِنِ كَاْلبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُه بَعْضًا، وَشَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)        
Dari Abu Musa RA, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Seorang mukmin dengan seorang mukmin lainnya laksana bangunan yang saling menguatkan sebagian atas sebagian yang lain,’ seraya beliau memperagakan dengan menyusupkan jari-jemarinya,”(Muttafaq ‘alaih)
(Hadits ini diriwayatkan Al-Bukhari dalam Kitab Adab, Bab Keutamaan Saling Menolong di Antara Orang-orang Beriman, Adapun Muslim meriwayatkannya dalam kitab Kebaikan dan Hubungan, Bab Saling Mengasihi Kaum Mukminin dan Bersikap Lembut.)

Populer Post